Apakah anda guru yang mengajar di kelas yang jumlah muridnya 40-an dan sendirian saat mengajar?
Kalau iya, maka artinya anda sedang mengajar didalam kelas besar. Ciri guru kelas besar sangat mudah dikenali, ia akan bersuara keras bahkan di ruangan yang sempit, tapi kerasnya bukan marah lho.
Kalau iya, maka artinya anda sedang mengajar didalam kelas besar. Ciri guru kelas besar sangat mudah dikenali, ia akan bersuara keras bahkan di ruangan yang sempit, tapi kerasnya bukan marah lho.
3 hal yang menjadi tantangan guru yang mengajar di kelas besar; ciptakan
budaya mendengarkan, bekerja dengan fokus, belajar dengan bekerja sama.
Kelas yang muridnya cuma 20 pun, bisa ribut setengah mati jika gurunya
senangnya cuma mengajar dan bukan menciptakan budaya. Budaya disini
maksudnya kebiasaan yang nantinya bisa menjadi karakter kelas, misalnya
guru akan menunggu sampai semuanya diam, baru berbicara. Budaya bekerja
sama dalam grup, saling mendengarkan dan memberi ide sangat penting bagi
murid yg ada di kelas besar. Jika guru tidak paham budaya bergantian
saat berbicara, ia hanya akan berusaha keras menandingi suara seluruh
siswa yang ada di kelas. Coba tandingi suara anak di kelas, akan
berakhir dengan guru yang suaranya habis dan berpikir bahwa ngajar itu
berat sekali ya. Padahal mengajar itu soal strategi dan bukan soal
keras-kerasan dalam bersuara, apalagi jago berceramah berjam-jam.
Permasalahan yang akan timbul adalah sebagai berikut ini:
- Tantangan apa yang dihadapi dalam mengajar kelas besar?
- Bagaimana anda memanfaatkan kerja kelompok untuk membantu proses pembelajaran di kelas besar?
- Bagaimana anda menegakkan disiplin di kelas besar?
- Keuntungan kelas besar
- Langkah selanjutnya
Tantangan apa yang dihadapi dalam mengajar kelas besar?
- Sulit untuk menegakkan disiplin di kelas besar
- Anda harus dapat memenuhi kebutuhan siswa dengan usia dan kemampuan yang berbeda, serta siswa yang ingin mempelajari hal yang berbeda, pada tingkat kecepatan yang berbeda dengan cara yang berbeda.
- Anda tidak dapat dengan mudah memberikan perhatian secara individu pada setiap anak sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Anda mungkin tidak memiliki cukup buku atau alat bantu dalam proses pembelajaran.
Bagaimana anda bisa memanfaatkan kerja kelompok untuk membantu proses pembelajaran di dalam kelas besar?
Pada kelas yang besar, sepasang atau sekelompok siswa dapat saling
membantu dan saling belajar satu sama lain. Agar siswa tidak mudah
merasa bosan mendengarkan guru berceramah, cobalah strategi-strategi
berikut:
- Kelompokkan siswa sesuai dengan kemampuan mereka. Guru-guru yang mengajar kelas besar telah mencoba berbagai strategi:
- Kelompok dengan kemampuan beragam: semakin banyak jumlah siswa yang pintar di dalam kelompok dapat membantu siswa yang lain untuk memahami pelajaran, sehingga guru tidak perlu mengajarkan setiap bagian pelajaran.
- Kelompok dengan kemampuan sama: guru dapat membiarkan kelompok siswa-siswa yang pintar untuk menyelesaikan tugas mereka sendiri. Guru dapat memberikan bantuan extra pada siswa yang berada di kelompok yang lebih lambat
- Menggunakan ketua kelompok/pemantau: sejumlah guru menunjuk siswa yang pintar dan dapat belajar lebih cepat sebagai ketua kelompok atau pemantau yang dapat membantu siswa yang lambat.
- Awasi setiap kelompok oleh anda sendiri
Guru perlu berkeliling kelas untuk melihat kemajuan apa yang telah dicapai oleh para siswa dan masalah apa yang muncul. Guru dapat memberikan masukan, semangat, dan bantuan extra pada siswa yang membutuhkan.
Bagaimana kerja kelompok dapat membantu pembelajaran di dalam kelas besar dengan sumber yang kurang memadai?
Kerja kelompok dapat membantu anda mengatasi masalah jumlah buku yang sangat sedikit, bahkan hanya satu buku.
Jika anda tidak punya cukup buku untuk setiap siswa, bentuklah kelompok sehingga setiap kelompok memiliki satu buku.
Jika anda hanya memiliki satu buku – berikan kesempatan kepada
masing-masing kelompok untuk bekerja menggunakan buku tersebut secara
bergantian. Kelompok yang lain dapat melakukan kegiatan yang sesuai
dengan tema wacana yang terdapat pada buku. Misalnya, jika topik
pelajaran adalah “family life” kelompok yang belum membaca wacana dapat
mengerjakan kegiatan pre-reading yang berhubungan dengan topik ‘family
life’. Mereka dapat menuliskan kata-kata yang mereka tahu yang
berhubungan dengan topik atau membicarakan tentang keluarga mereka.
Kelompok yang telah selesai membaca dapat membicarakan tentang apa yang
telah mereka baca atau menuliskan ringkasan dari wacana tersebut.
Setelah sekitar 10 menit, berikan buku tersebut pada kelompok yang lain,
sehingga pada akhir pembelajaran, semua kelompok telah mengerjakan
berbagai kegiatan dengan menggunakan buku tersebut.
Dengan atau tanpa adanya kerja kelompok, jika anda hanya memiliki satu buku, anda dapat:
Dengan atau tanpa adanya kerja kelompok, jika anda hanya memiliki satu buku, anda dapat:
- Menuliskan bagian-bagian penting dari wacana di papan tulis sebelum memulai pembelajaran
- Mendiktekan wacana tersebut sehingga setiap orang memiliki salinan wacana secara tertulis
Bagaimana anda dapat menegakkan disiplin di kelas yang besar?
- Tetapkan peraturan disiplin yang dibuat oleh guru dan siswa
bersama-sama Di dalam peraturan tersebut harus dinyatakan dengan
jelas aturan dasar yang dipahami oleh siswa, misalnya:
- Mereka tidak boleh berisik
- Mereka boleh berbicara, tetapi tidak dengan suara yang keras
- Siswa yang telah selesai mengerjakan tugas boleh mengisi waktu sambil membaca buku
- Gunakan lingkungan di luar kelas. Kegiatan ini menawarkan
suasana yang baru dan berbeda ketika siswa mulai berisik dan merasa
bosan, dan juga membantu mengurangi kepadatan di dalam kelas.
Ingat bahwa:
- Anda dapat bekerja dengan beberapa kelompok di dalam kelas, sementara beberapa kelompok yang lain bekerja di luar kelas (gunakan tugas yang berbeda atau tugas yang sama)
- Anda perlu merancang kegiatan di luar kelas dengan jelas dan seksama, dan memantau jalannya kegiatan tersebut
- Pilihlah ketua kelompok yang bertanggung jawab yang dapat membantu menjaga kedisiplinan. Mereka juga dapat membagikan dan mengumpulkan tugas kelompok, dan menjelaskan apa yang harus dikerjakan masing-masing kelompok.
Keuntungan dari kelas besar
- Ketika ada banyak siswa di dalam kelas, mereka dapat membagi berbagai macam ide dan pengalaman hidup yang menarik. Hal ini dapat merangsang para siswa dan menghidupkan suasana pemebelajaran dimana siswa dapat berdiskusi dan saling belajar dari satu sama lain.
- Selama melaksanakan tugas, siswa dapat belajar untuk berbagi tanggung jawab dan saling membantu. Hal ini juga dapat menciptakan hasil yang beragam dan mempercepat pekerjaan.
Langkah selanjutnya
Ingatlah bahwa cara-cara ini bukanlah cara-cara terbaik atau cara satu-satunya untuk mengajar di kelas besar, tetapi jika anda belum menggunakan teknik-teknik ini sebelumnya, anda mungkin tertarik untuk mencobanya di kelas anda.
Ingatlah bahwa cara-cara ini bukanlah cara-cara terbaik atau cara satu-satunya untuk mengajar di kelas besar, tetapi jika anda belum menggunakan teknik-teknik ini sebelumnya, anda mungkin tertarik untuk mencobanya di kelas anda.
- Diskusikan dengan kelas anda aturan dasar yang sesuai dengan situasi yang ada. Siswa dapat menulis poin-poinnya dalam bentuk poster. Kemudian memasangkannya di tempat yang mudah terlihat.
- Rencanakan beragam kegiatan yang dapat digunakan apabila anda hanya memiliki satu buku
- Rencanakan proyek untuk kelompok dimana setiap anggota kelompok memiliki tugas masing-masing yang saling berhubungan satu sama lain. Setiap kelompok harus menandatangani kontrak dimana mereka menyetujui untuk mengerjakan tugas mereka sendiri dan menyelesaikannya pada tanggal tertentu.
Sumber :
http://subadi70.wordpress.com/2010/05/12/mengajar-kelas-besar/
http://wrogz.wordpress.com/2012/09/12/mengajar-di-kelas-besar/
http://www.teachingenglish.org.uk/think/articles/teaching-large-classes
*) Artikel ini mengacu pada ide-ide dari program radio BBC World Service
“Teachers in Action” dengan kontribusi dari para guru dan tutor di
India, Ghana, Afrika Selatan dan Zambia Kontributor untuk program ini
adalah: Dr George Kankam (Ghana), Maria Asamwe Bothawe (Ghana), Joseph
Garty Ampia (Ghana), Ponstance Jennifer (Ghana), Violet Debali (Zambia),
Fathima Bismillah (SA), Jean Tylie (SA) , Sue Danau (SA) dan Rohini
Michigan (India).