Sekolah Dasar Negeri Wonolelo Sudah Menerapkan Kurikulum 2013

Blogroll

Minggu, 16 November 2014

Apakah anda guru yang mengajar di kelas yang jumlah muridnya 40-an dan sendirian saat mengajar?
Kalau iya, maka artinya anda sedang mengajar didalam kelas besar. Ciri guru kelas besar sangat mudah dikenali, ia akan bersuara keras bahkan di ruangan yang sempit, tapi kerasnya bukan marah lho.
 
3 hal yang menjadi tantangan guru yang mengajar di kelas besar; ciptakan budaya mendengarkan, bekerja dengan fokus, belajar dengan bekerja sama. Kelas yang muridnya cuma 20 pun, bisa ribut setengah mati jika gurunya senangnya cuma mengajar dan bukan menciptakan budaya. Budaya disini maksudnya kebiasaan yang nantinya bisa menjadi karakter kelas, misalnya guru akan menunggu sampai semuanya diam, baru berbicara. Budaya bekerja sama dalam grup, saling mendengarkan dan memberi ide sangat penting bagi murid yg ada di kelas besar. Jika guru tidak paham budaya bergantian saat berbicara,  ia hanya akan berusaha keras menandingi suara seluruh siswa yang ada di kelas. Coba tandingi suara anak di kelas, akan berakhir dengan guru yang suaranya habis dan berpikir bahwa ngajar itu berat sekali ya. Padahal mengajar itu soal strategi dan bukan soal keras-kerasan dalam bersuara, apalagi jago berceramah berjam-jam.
Permasalahan yang akan timbul adalah sebagai berikut ini:
  • Tantangan apa yang dihadapi dalam mengajar kelas besar?
  • Bagaimana anda memanfaatkan kerja kelompok untuk membantu proses pembelajaran di kelas besar?
  • Bagaimana anda menegakkan disiplin di kelas besar?
  • Keuntungan kelas besar
  • Langkah selanjutnya
Tantangan apa yang dihadapi dalam mengajar kelas besar?
  • Sulit untuk menegakkan disiplin di kelas besar
  • Anda harus dapat memenuhi kebutuhan siswa dengan usia dan kemampuan yang berbeda, serta siswa yang ingin mempelajari hal yang berbeda, pada tingkat kecepatan yang berbeda dengan cara yang berbeda.
  • Anda tidak dapat dengan mudah memberikan perhatian secara individu pada setiap anak sesuai dengan kebutuhan mereka.
  • Anda mungkin tidak memiliki cukup buku atau alat bantu dalam proses pembelajaran.
Bagaimana anda bisa memanfaatkan kerja kelompok untuk membantu proses pembelajaran di dalam kelas besar?
Pada kelas yang besar, sepasang atau sekelompok siswa dapat saling membantu dan saling belajar satu sama lain. Agar siswa tidak mudah merasa bosan mendengarkan guru berceramah, cobalah strategi-strategi berikut:
  • Kelompokkan siswa sesuai dengan kemampuan mereka. Guru-guru yang mengajar kelas besar telah mencoba berbagai strategi:
    • Kelompok dengan kemampuan beragam: semakin banyak jumlah siswa yang pintar di dalam kelompok dapat membantu siswa yang lain untuk memahami pelajaran, sehingga guru tidak perlu mengajarkan setiap bagian pelajaran.
    • Kelompok dengan kemampuan sama: guru dapat membiarkan kelompok siswa-siswa yang pintar untuk menyelesaikan tugas mereka sendiri. Guru dapat memberikan bantuan extra pada siswa yang berada di kelompok yang lebih lambat
    • Menggunakan ketua kelompok/pemantau: sejumlah guru menunjuk siswa yang pintar dan dapat belajar lebih cepat sebagai ketua kelompok atau pemantau yang dapat membantu siswa yang lambat.
  • Awasi setiap kelompok oleh anda sendiri
    Guru perlu berkeliling kelas untuk melihat kemajuan apa yang telah dicapai oleh para siswa dan masalah apa yang muncul. Guru dapat memberikan masukan, semangat, dan bantuan extra pada siswa yang membutuhkan.
Bagaimana kerja kelompok dapat membantu pembelajaran di dalam kelas besar dengan sumber yang kurang memadai?
Kerja kelompok dapat membantu anda mengatasi masalah jumlah buku yang sangat sedikit, bahkan hanya satu buku.
Jika anda tidak punya cukup buku untuk setiap siswa, bentuklah kelompok sehingga setiap kelompok memiliki satu buku.
Jika anda hanya memiliki satu buku – berikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk bekerja menggunakan buku tersebut secara bergantian. Kelompok yang lain dapat melakukan kegiatan yang sesuai dengan tema wacana yang terdapat pada buku. Misalnya, jika topik pelajaran adalah “family life” kelompok yang belum membaca wacana dapat mengerjakan kegiatan pre-reading yang berhubungan dengan topik ‘family life’. Mereka dapat menuliskan kata-kata yang mereka tahu yang berhubungan dengan topik atau membicarakan tentang keluarga mereka. Kelompok yang telah selesai membaca dapat membicarakan tentang apa yang telah mereka baca atau menuliskan ringkasan dari wacana tersebut. Setelah sekitar 10 menit, berikan buku tersebut pada kelompok yang lain, sehingga pada akhir pembelajaran, semua kelompok telah mengerjakan berbagai kegiatan dengan menggunakan buku tersebut.
Dengan atau tanpa adanya kerja kelompok, jika anda hanya memiliki satu buku, anda dapat:
  • Menuliskan bagian-bagian penting dari wacana di papan tulis sebelum memulai pembelajaran
  • Mendiktekan wacana tersebut sehingga setiap orang memiliki salinan wacana secara tertulis
Bagaimana anda dapat menegakkan disiplin di kelas yang besar?
  • Tetapkan peraturan disiplin yang dibuat oleh guru dan siswa bersama-sama Di dalam peraturan tersebut harus dinyatakan dengan jelas aturan dasar yang dipahami oleh siswa, misalnya:
    • Mereka tidak boleh berisik
    • Mereka boleh berbicara, tetapi tidak dengan suara yang keras
    • Siswa yang telah selesai mengerjakan tugas boleh mengisi waktu sambil membaca buku
  • Gunakan lingkungan di luar kelas. Kegiatan ini menawarkan suasana yang baru dan berbeda ketika siswa mulai berisik dan merasa bosan, dan juga membantu mengurangi kepadatan di dalam kelas. Ingat bahwa:
    • Anda dapat bekerja dengan beberapa kelompok di dalam kelas, sementara beberapa kelompok yang lain bekerja di luar kelas (gunakan tugas yang berbeda atau tugas yang sama)
    • Anda perlu merancang kegiatan di luar kelas dengan jelas dan seksama, dan memantau jalannya kegiatan tersebut
  • Pilihlah ketua kelompok yang bertanggung jawab yang dapat membantu menjaga kedisiplinan. Mereka juga dapat membagikan dan mengumpulkan tugas kelompok, dan menjelaskan apa yang harus dikerjakan masing-masing kelompok.
Keuntungan dari kelas besar
  • Ketika ada banyak siswa di dalam kelas, mereka dapat membagi berbagai macam ide dan pengalaman hidup yang menarik. Hal ini dapat merangsang para siswa dan menghidupkan suasana pemebelajaran dimana siswa dapat berdiskusi dan saling belajar dari satu sama lain.
  • Selama melaksanakan tugas, siswa dapat belajar untuk berbagi tanggung jawab dan saling membantu. Hal ini juga dapat menciptakan hasil yang beragam dan mempercepat pekerjaan.
Langkah selanjutnya
Ingatlah bahwa cara-cara ini bukanlah cara-cara terbaik atau cara satu-satunya untuk mengajar di kelas besar, tetapi jika anda belum menggunakan teknik-teknik ini sebelumnya, anda mungkin tertarik untuk mencobanya di kelas anda.
  • Diskusikan dengan kelas anda aturan dasar yang sesuai dengan situasi yang ada. Siswa dapat menulis poin-poinnya dalam bentuk poster. Kemudian memasangkannya di tempat yang mudah terlihat.
  • Rencanakan beragam kegiatan yang dapat digunakan apabila anda hanya memiliki satu buku
  • Rencanakan proyek untuk kelompok dimana setiap anggota kelompok memiliki tugas masing-masing yang saling berhubungan satu sama lain. Setiap kelompok harus menandatangani kontrak dimana mereka menyetujui untuk mengerjakan tugas mereka sendiri dan menyelesaikannya pada tanggal tertentu.

Sumber :
http://subadi70.wordpress.com/2010/05/12/mengajar-kelas-besar/
http://wrogz.wordpress.com/2012/09/12/mengajar-di-kelas-besar/
http://www.teachingenglish.org.uk/think/articles/teaching-large-classes 

*) Artikel ini mengacu pada ide-ide dari program radio BBC World Service “Teachers in Action” dengan kontribusi dari para guru dan tutor di India, Ghana, Afrika Selatan dan Zambia Kontributor untuk program ini adalah: Dr George Kankam (Ghana), Maria Asamwe Bothawe (Ghana), Joseph Garty Ampia (Ghana), Ponstance Jennifer (Ghana), Violet Debali (Zambia), Fathima Bismillah (SA), Jean Tylie (SA) , Sue Danau (SA) dan Rohini Michigan (India).

Pada tahun ajaran 2014/2015 para Bapak/Ibu guru di seluruh Indonesia dihadapkan pada kurikulum 2013 yang dimana tujuan pembelajaran pada anak tertuju pada pengembangan sikap tidak hanya teori ilmu saja. Sikap menjadi bahan pertimbangan bagi guru dalam menilai pengetahuan siswa-siswi nya. Sehingga ilmu pengetahuan yang disampaikan tidak sekedar mentah menjadikan siswa-siswi aktif dengan kegiatan pembelajaran.

Untuk itu para Bapak/Ibu guru dituntut tidak hanya menilai pengetahuan siswa-siswi akan tetapi juga sikap perilaku yang ditunjukkan siswa-siswi dalam pemerolehan ilmu pengetahuan. Metode pembelajaran yang digunakan dalam Kurikulum 2013 (KURTILAS) khususnya Sekolah Dasar bukan berdasarkan mata pelajaran tetapi berdasarkan tema, dimana akan dibagi kedalam beberapa sub tema yang didalamnya terdapat mata pelajaran yang akan dipelajari, Sehingga 1 tema bisa mencakup beberapa mata pelajaran, atau istilah sederhannya mapel campuran. 

Hal ini tentu sangat terasa bagi para Bapak/Ibu guru yang menggampu jenjang Pendidikan Dasar. Mereka harus ekstra kerja keras dalam melakukan KMB. Apalagi semester 1 Tahun Ajaran 2014/2015 hampir berakhir untuk itu penulisan rapor menjadi tugas berikutnya yang harus diselesaikan. Setelah melakukan pencarian pada berbagai sumber penulis ingin sekedar meringankan pekerjaan Bapak/Ibu guru, khususnya pada jenjang Sekolah Dasar.
 
Berikut ini adalah contoh penulisan raport sekolah dasar yang akan digunakan dalam penilaian di Kurikulum 2013. Mungkin para Bapak/Ibi Guru sekalian sudah ada yang lebih mengetahui bagaimana cara penulisannya.

Silahkan untuk di Unduh dan Dipelajari. Terimakasih


KLIK UNTUK UNDUH






Minggu, 09 November 2014

SD Negeri Wonolelo
Jl. Lingkar Selatan KM. 04 Wonolelo
Wonosobo - Jawa Tengah 56312

Sabtu, 08 November 2014

Kemenangan 'Pertama' Persib Atas Persipura Berbuah Gelar Juara

Jumat, 07/11/2014 22:19 WIB

 Jakarta - Sejak konsep Liga Super Indonesia digelar enam tahun lalu Persib Bandung tak pernah menang atas Persipura Jayapura. Satu-satunya kemenangan yang diraih terjadi malam ini, yang berbuah gelar juara.

Pertemuan dengan Persipura di final ISL 2014 sejak awal sangat diwaspadai Persib. 'Maung Bandung' punya statistik buruk terkait rekor head to head dengan 'Mutiara Hitam'.

Sejak era Liga Super Indonesia dimulai musim 2008/2009, Persib sama sekali tak pernah mengalahkan Persipura. Tercatat ada 10 duel antara Persipura dan Persib dengan hasil Persipura menang enam kali dan empat sisanya berakhir imbang.

Dalam kurun tersebut Persib cuma bisa membuat lima gol, sementara Persipura sukses menyarangkan 17 gol.

Ancaman kekalahan sebenarnya kembali membayangi Persib dalam laga final ISL di Stadion Jakabaring, Jumat (7/11/2014) malam WIB. Meski mampu unggul 2-1 dan lawan hanya bermain dengan 10 orang, Persib justru kecolongan gol. Di waktu normal 90 menit skor sama kuat 2-2.

Siapa juara ISL 2014 akhirnya harus ditentukan melalui adu penalti, setelah di babak tambahan 2 x 15 menit gol tambahan juga tak kunjung tercipta. Adu tos-tosan ternyata menjadi kunci Persib memutus rangkaian hasil buruk atas Persipura.

Setelah ketiga penendang masing-masing tim sukses menjalankan tugasnya, Persib mulai berada di atas angin setelah I Made Wirawan memblok tembakan Nelson Alom. Juprianto yang sukses melaksanakan tugasnya sebagai eksekutor kelima akhirnya jadi penentu kemenangan Persib. Persib menang dengan skor 5-3 (2-2).

Rekor Pertemuan Persib dengan Persipura (Soccerway)

07/07/2008 Persipura 1 – 0 Persib
02/02/2009 Persib 1 – 1 Persipura
29/11/2009 Persipura 1 – 0 Persib
02/5/2010 Persib 0 – 0 Persipura
02/02/2011 Persipura 5 – 1 Persib
27/03/2011 Persib 2 – 2 Persipura
27/02/2012 Persipura 4 – 0 Persib
29/04/2012 Persib 0 – 1 Persipura
13/01/2013 Persib 1 - 1 Persipura
11/09/2013 Persipura 1 - 0 Persib
07/11/2014 Persipura 3-5 (2-2) Persib